Pengenalan produk stamping - proses pembuatan silet dan langkah-langkah utamanya

Bagaimana kabarnyapisau cukurumum digunakan dalam kehidupan sehari-hari diproduksi?

Ini harus melalui lebih dari selusin proses, dan setiap proses harus ditangani dengan ketat sebelum lembaran baja tahan karat 0,1 mm dapat digiling menjadi produk jadi yang sangat tajam.

1. Proses pembuatan bilah

Langkah-langkah dasar pembuatan silet adalah sebagai berikut:

Stamping bahan - pendinginan - temper - penggilingan kasar - penggilingan halus - penggilingan halus - pemolesan - inspeksi - pembersihan - pelapisan krom - perendaman - pengeringan - pengemasan.

2. Mata rantai utama silet

Setiap langkah dalam pembuatan pisau sangatlah penting. Misalnya, model pelubangan, suhu pendinginan, sudut penggilingan pisau, dan bahkan kemasan sangatlah penting karena ujung tombak tidak dapat rusak. Di antara langkah-langkah ini, empat di antaranya sangat penting dan menentukan kualitas akhir bilahnya ——daya tahan, ketajaman, dan kenyamanan.

① Bahan mentah

Bahan silet umum sebagian besar terbuat dari baja tahan karat martensit 3Cr13 dan 4Cr13. Setelah pemrosesan presisi, bilah tersebut digulung menjadi lembaran baja tahan karat 0,3/0,4 mm, dibagi menjadi beberapa strip, dan akhirnya diproses sebelum bilahnya dapat digunakan. Strip baja dibedakan berdasarkan kandungan karbonnya. Pisau berkualitas tinggi yang ada di pasaran semuanya terbuat dari baja tahan karat 6Gr13. Pisau yang terbuat dari strip baja tahan karat berkualitas tinggi memiliki stabilitas yang lebih baik, yang berarti bahwa dalam kondisi yang sama, pisau tersebut dapat menahan pengujian dengan lebih baik.

② Perlakuan panas

Perlakuan panas sering disebut quenching, yaitu suatu metode perlakuan dengan menundukkan suatu benda pada suhu tinggi dan kemudian mendinginkannya. Produksi pedang kuno juga meningkatkan kekerasan dan fleksibilitas senjata melalui pendinginan. Setelah perlakuan panas, bilahnya tidak hanya memiliki kekerasan lebih tinggi yaitu 760-780, tetapi juga struktur cerminnya menjadi seragam dan halus. Rapuh atau tidaknya bilah tergantung pada proses pendinginannya.

Bagian mata pisau dari silet yang tersedia secara komersial setelah dekomposisi ditunjukkan pada Gambar 1 (a), dan struktur mikronya ditunjukkan pada Gambar 1 (b). Seperti dapat dilihat dari Gambar 1, tepi silet diolah menjadi bentuk yang sangat tajam, dan struktur mikro internalnya berupa matriks martensit dengan karbida bulat halus yang tersebar.